August 15, 2013

Jangan Lupakan Candling

0 comments


Seringkali para peternak menanyakan kepada penulis, mengapa sudah lewat 21 hari telur ayam yang mereka tetaskan belum menetas. Kami selalu menjawab, silahkan pecahkan beberapa telur untuk menganalisanya. Setelah para peternak mengikuti instruksi kami, keterangan yang kami peroleh dari hasil pengamatan keadaan telur-telur tetas tersebut adalah ada telur yang masih utus kuningnya, ada telur dengan guratan darah dalam kuningnya, ada telur yang sudah berembrio tapi mati, dsb.

Mengapa kegagalan-kegalan tersebut baru kita ketahui setelah 3 minggu? bukankah itu sudah membuang waktu yang lama. Hal tersebut tidak akan terjadi jika para peternak disiplin dalam melakukan peneropongan telur (candling) sedini mungkin.

Untuk mengetahui telur tersebut hidup (fertil) atau mati (infertil) maka telur-telur tetas yang dimasukkan dalam mesin (yang ditetaskan) harus dilihat/diperiksa dengan alat yang disebut CANDLER (aktifitas memeriksanya disebut CANDLING). Alat candler bisa dilakukan dan atau dibuat dengan cara sederhana, antara lain :
1. Menggunakan kertas yang digulung, kemudian telur ditempatkan ujung dari kertas yang digulung tadi dengan menghadap sumber lampu (dop atau senter).
2. Telur-telur di ayun-ayunkan, jika berbunyi telur tersebut kopyor sehingga tak bisa ditetaskan karena Chalaza sebagai pertautan antara Albumen dan Yolk sudah putus, jenis telur ini tak bisa menetas.
3. Dengan kardus atau bekas toples kue di lubang sebesar telur yang diperiksa dan dibawahnya diberi lampu sehingga akan nampak ( fertil jika nampak pembuluh darah yang menyebar, kuning jika telur konsumsi dan hitam jika embryo mati/dead embryo). Secara jelas, hasil peneropongan telur (candling) dari hari ke hari selama masa penetasan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

candling photo candling_zpshfagll5q.jpg


Kapan waktu yang paling tepat secara ekonomis untuk melalukan candling ? Jawabannya : hari ke-4 setelah masa kritis I, karena jika ditemukan telur yang kosong (infertil) maka telur-telur tersebut masih layak dikonsumsi dan bisa dijual, tetapi jika pemeriksaannnya dilakukan melewati hari ke-7, maka sudah kopyor sehingga tak bisa dijual sebagai telur konsumsi. Setelah peneropongan pada hari ke-5, lakukan lagi pada hari ke-14, jika ditemukan telur dengan embrio yang mati atau tidak berkembang maka telur-telur tersebut bisa dikeluarkan dari mesin tetas.

Jangan malas untuk melakukan candling.....


Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini