February 25, 2012

Syarat Penting Dalam Penetasan Telur

0 comments



1. Telur yang ditetaskan harus telur yang fertile. Telur fertile adalah telur yang dihasilkan dengan pembuahan dari induk jantan. Jadi bukan sembarang telur yang dapat anda tetaskan, apalagi telur yang dibeli dari pasar, tanpa kejelasan umur telur dan fertile atau tidaknya telur tersebut.

2. Bersihkan telur yang terlalu kotor dengan lap kering yang halus sehingga tidak merusak lapisan luar yang berfungsi sebagai pelindung telur.

3. Simpan telur di tempat yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Selama dalam proses penyimpanan, sebaiknya telur jugadibolak-balik minimal 2 kali sehari, agar tali telur tidak putus dan kuning telur tidak menempel pada salah satu cangkang. Kami selalu mensyaratkan minimal 5 (lima) kali pemutaran telurselama periode penetasan. Lama penyimpanan sebelum telur dimasukkan ke dalam incubator adalah 1 minggu, karena telur yang ditetaskan paling baik berusia di bawah 1 minggu setelah telur tersebut dikeluarkan dari induknya. Jika lebih dari seminggu telur tersebut akan berkurang daya tetasnya atau akan menetas dalam keadaan cacat.

4. Simpan telur pada posisi bagian ujung tumpul di atas atau ujung yang lebih kecil menghadap kebawah.

5. Jangan menguncang atau mengocok telur yang akan ditetaskan. Guncangan yang terlalu keras membuat kerusakan yang sangat merugikan untuk telur tetas.

6. Pilihlah mesin inkubator yang mudah pengoperasiannya, meminimalkan sentuhan manusia dan mempunyai instruksi yang jelas mengenai suhu dan kelembaban yang diperlukan.

7. Letakkan mesin incubator anda jauh dari pemanas gas, tempat berangin, tempat yang terpapar sinar matahari langsung atau terlalu dingin.

8. Mesin tetas harus diset dengan suhu penetasan yaitu 98ºF - 102ºF. oleh sebab itu gunakan thermometer khusus untuk incubator.

9. Kelembaban merupakan factor penting untuk proses penetasan. Sayangnya kelembaban ini sering dilupakan bahkan tidak disadari oleh para penetas telur. Periksa kelembaban dalam incubator anda dengan menggunakan hygrometer.

10. Jika anda masih menggunakan mesin incubator tipe manual atau mesin semi otomatis yang masih menggunakan tenaga manusia untuk memutar telur, putarlah telur minimal 2 kali sehari, alangkah baiknya jika 5 kali sehari.

11. Penandaan telur X dan O pada telur dengan menggunakan pensil, jangan gunakan spidol atau tinta ballpoint.

12. Bacalah literature sebanyak-banyaknya, perluas wawasan dengan sering membaca sehingga dapat membandingkan teknik-teknik penetasan.


Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini