May 10, 2012

Beternak Untuk Bekal Saat Pensiun

0 comments


www.pesonaunggas.com, Pada bulan Maret 2012 saat kami mengirimkan mesin tetas telur tipe PUI-100 dengan tujuan ke Kab. Penajam Paser Utara (untuk yang pertama kali) melalui jasa kantor pos unit Perumnas Batu Ampar Balikpapan, kami ditanya seputar isi paket tersebut oleh salah seorang pegawai kantor pos yang berusia agak tua, kami katakan tentang isi paket tersebut adalah kotak mesin tetas telur. Beliau bertanya-tanya tentang mesin tetas telur tersebut sampai detail, dari perbincangan tersebut rupanya bapak pegawai kantor pos tersebut spontan terfikir untuk menjadikan usaha ternak sebagai kegiatannya di saat pensiun yang sebentar lagi akan tiba.

Kami melihat dari perbincangan tersebut terlintas rasa optimis akan keberhasilan jika beliau segera merealisasikan usaha ternak mulai dari sekarang. Ini dapat terlihat dari rasa keingintahuan beliau akan seluk beluk usaha peternakan yang didukung oleh adanya mesin tetas, beliau berkeinginan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dengan merencanakan datang ke rumah kami. Akhirnya kamipun melanjutkan berbincangan seputar peluang usaha peternakan di rumah kami.

Pada saat kami bertanya mengapa beliau tertarik memilih usaha ternak? Jawab beliau “Beternak sangat menyenangkan, hanya membutuhkan waktu yang singkat (untuk pemeliharaan per harinya), hasilnya cukup lumayan, dapat mengamati tingkah laku ternak yang lucu dan tentunya untuk mengisi masa pensiun”. Memang benar, kalau dibandingkan dengan bidang usaha lain seperti usaha pertanian atau usaha perikanan maka usaha beternak, baik itu ternak ayam, itik, atau burung puyuh jauh lebih ringan kerjanya dibanding dengan usaha lainnya apalagi untuk tenaga seorang pensiunan (dengan usia awal pensiun antara 55-60 tahun) seperti beliau. Kegiatannya per hari hanyalah memberi pakan 2-3 kali yang itupun tidak memakan waktu lebih dari satu jam.

Keinginan beliau adalah ingin menekuni bidang usaha beternak ayam kampung. Beliau merencanakan untuk memadukan usaha pembesaran ayam kampung dan usaha penetasan ayam kampung, untuk usaha penetasan, hasil dari penetasan selain untuk memenuhi bibit sendiri yang akan dibesarkan juga akan dijual dalam keadaan anak ayam (DOC).

Hanya selang 2 bulan dari pertemuan kami dengan beliau, kini di belakang rumah beliau sudah berdiri kandang ayam yang berkapasitas 50 ekor ayam, memang hanya 50 ekor tapi kami berfikir optimis jika dari 50 ekor ayam tersebut (40 ekor betina dan 10 ekor jantan) yang betinanya mulai bertelur maka mulailah perkembangan usaha ternak ayam ini.

Dimulai dari penetasan telur-telur yang dihasilkan dari 40 ekor ayam betina tersebut, dalam satu siklus bertelur dari 40 ayam betina tersebut akan dihasilkan sebanyak kira-kira 300 telur. Jika beliau menggunakan mesin penetas dengan kapasitas 100 telur maka akan diperlukan 3 buah mesin tetas dengan rentang waktu memulai penetasan sekitar 1 minggu. Jika lamanya telur menetas dalam mesin tetas 21 hari maka diharapkan beliau akan panen anak ayam (DOC) setiap 1 munggu sekali.

Waktu rentang panen bukan lagi setiap 1 minggu sekali tapi bisa setiap 5 hari, 3 hari, bahkan setiap hari sekali seiring dengan berkembangnya jumlah ayam yang beliau miliki.

Menurut kami, ini bukanlah suatu khayalan tapi rasa optimistis yang realistis dalam menyiapkan datangnya masa pensiun.

Untuk mewujudkan terealisasinya usaha peternakan Anda, kami "Pesona Unggas" menjual mesin tetas untuk berbagai jenis telur unggas, tipe PUI-100 untuk kapasitas 100 telur ayam kampung. Lebih detail dapat dilihat DISINI.

Jika Anda menginginkan yang lebih hemat, kami juga menjual paket alat-alat untuk pembuatan mesin tetas sendiri, lebih detail dapat dilihat DISINI.

Tags :


Related posts :







Cari Artikel Seputar Unggas Disini


Leave a Reply

Silahkan beri komentar setelah Anda membaca Artikel di blog ini